Hans Asperger

Johann Friedrich Karl Asperger, lahir tanggal 18 Februari 1906 dan meninggal tanggal 21 Oktober 1980 adalah seorang dokter dari Austria yang terkenal karena mendalami anak-anak dengan kondisi autistik sindrom asperger. Ia menulis lebih dari 300 tulisan mengenai gangguan psikologis yang kemudian diterbitkan setelah ia meninggal, pada tahun 1980.

Tulisannya mengenai autisme, psikopati autistik, banyak mengundang kontroversi. Kontroversi lebih jauh muncul pada tahun 2010an, karena ia dituduh mengirim anak-anak ke klinik Nazi yang bertanggung jawab atas pembunuhan orang-orang dengan disabilitas, walaupun sampai sekarang bukti mengenai keterlibatannya tidak diketahui.

Pendidikan

Ia menyatakan mulai tertarik dengan dunia kedokteran saat membedah hati seekor tikus saat masih SMA. Prestasinya menonjol dengan penilaian "sangat bagus" untuk semua mata pelajaran. Ia kemudian belajar ilmu kedokteran di Universitas Wina, di bawah Franz Hamburger dan kemudian bekerja di University Children's Hospital di Wina. Ia mendapat gelar dokter pada tahun 1931 dan menjadi Direktur Pendidikan Spesial di klinik anak milik universitas pada tahun 1932.

Keterlibatan dengan NAZI

Hans Asperger diketahui dekat dengan kekuasaan pada saat Hitler berkuasa. Ini terjadi karena banyaknya ilmuwan yang direkrut oleh Jerman setelah penaklukan Austria pada tahun 1938, sementara rekan-rekannya yang berdarah Yahudi banyak yang disingkirkan. Untuk bisa bertahan hidup dan menyelamatkan posisi di Universitas, para ilmuwan harus menyatakan kesetiaannya kepada Hitler. Ia sendiri tidak pernah tercatat bergabung dengan Partai NAZI.[1]

Berkembangnya eugenetik membuat banyak anak-anak dengan disabilitas menjadi dikorbankan. Ia juga kadang dianggap terlibat dalam mengizinkan pengiriman anak-anak dengan disabilitas ke Spiegelgrund, tempat pembunuhan warga yang dianggap menjadi beban masyarakat[2]. Namun di balik kekuasaannya, Hans Asperger sendiri memiliki peran menyelamatkan sebagian dari mereka dengan membangun pengetahuan bahwa beberapa disabilitas seperti autisme, disleksia, dan ADHD, meskipun memiliki kekurangan, juga menyimpan kelebihan yang membuat mereka bisa berguna bagi masyarakat.[1]

Kecurigaan atas keterlibatannya dengan NAZI ini membuat ilmuwan lain enggan memberikan referensi kepada penelitian Hans Asperger, sebelum akhirnya namanya kembali dipulihkan.

Kehidupan personal

Hans Asperger menikah dengan Hanna Kalmon pada tahun 1935, yang pertama kali ditemuinya saat hiking. Mereka memiliki lima anak, empat perempuan dan dua laki-laki. Gertrud lahir tahun 1936, Hans lahir tahun 1938, Hedwig lahir tahun 1940, Maria lahir tahun 1946, dan Brigitte lahir tahun 1948. Gertrude lulus dari studi doktoralnya di Innsbruck pada tahun 1961. Maria kemudian menjadi psikiater anak. Hans dikenal memiliki kedekatan dengan anak-anaknya.

Kematian

Tiga tahun setelah diangkat menjadi profesor emeritus, ia menderita sakit dan mendadak meninggal pada tanggal 20 October 1980 di Wina, Austria.

Referensi

  1. ^ a b Was Dr Asperger A Nazi? The Question Still Haunts Autism/ dari situs npr.org
  2. ^ Asperger Syndrome: Nazi Germany History. dari situs berita time